Kamis, 02 Mei 2013

Muhammad Al-Fatih

Bismillah...
Ini adalah hasil tulisan dari saudara Ela Mentari, 2 hari setelah Ela, Apryta, dan saya membedah tokoh itu di facebook.. Menurut kesepakatan, tulisan ini akan diolah kembali oleh Apryta dan saya..
Maka, ini adalah tulisan murni dari Ela Mentari.
Chech this out.. ^__^

Usia muda berprestasi, tangguh luar biasa, seorang pemimpin lagi bangsawan. Hmm… sungguh sosok yang luar biasa. Dalam usia yang masih begitu muda yaitu 21 tahun, ia sudah mampu untuk meruntuhkan konstantinopel yang selama berpuluh-puluh bahkan beratus tahun orang mencoba untuk merebutnya dari tangan orang-orang romawi. Biasa beliau sering di sebut dengan Muhammad Al Fatih. Nah, sekarang apa coba yang sudah kita lakukan diusia 21 tahun sehingga nama kita dicatat di untaian sejarah?

Masih banyak kelebihan beliau. selain menakhlukan konstantinopel, beliau juga ahli dalam bidang sains, ketntaraan, matematika & menguasai 7 bahasa yaitu Bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia dan Israil. Beliau tidak pernah meninggalkan Shalat fardhu, Shalat Sunat Rawatib dan Shalat Tahajjud sejak baligh. Beliau wafat pada 3 Mei 1481 kerana sakit gout sewaktu dalam perjalanan jihad menuju pusat Imperium Romawi Barat di Roma, Italia. keren kan??

Kehebatan beliau dalam bidang ketentaraan sudah terbukti dengan strategi yang ia gunakan untuk meruntuhken konstantinopel. Ide yang ia gunakan saat itu memang benar-benar gila, karena beberapa usaha yang ia lakukan juga tidak berhasil untuk meruntuhkan tembok Byzantium. Dan hebatnya hanya mereka lakukan dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Dan disinilah mereka melancarkan ide gila itu yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki selat Golden Horn. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Sekian..
Wassalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasiiih.. ^__^