Jumat, 10 Mei 2013

Raiko - Alive (Naruto Soundtrack)

Dare datte shippai wa suru nda
Hazukashii koto janai
Kono kizu o muda ni shinai de
Waratte arukereba ii

(rap)
Sou shizuka na kuuki suikomi
Hiroki sora ni kao age tobikomi
Toki ni ame ga futtara hito yasumi
Jaa yukusaki wa kaze fuku mama ni
Takusan no matotteru koukai
Kono kizu o muda ni shicha shounai
Ude ni kunshou kizami ikoukai shougai
Sou kokkara ga show time

Ah iroasete kono pora naka de ikiteru kako no jibun toka
Itsumo tsuru nde hi no nai you ni
Ibasho mitsukete hiataru you ni
Konna kanji de hibi kattou ippo fumidasu beki ganbou
Makkou shoubu jibun ni muke issou koko de kono uta hibikasou

Dare datte shippai wa suru nda
Hazukashii koto janai
Kono kizu o muda ni shinai de
Waratte arukereba ii

(rap)
Kyou hajimari o tsugeru asayake yume to genjitsu no hazama de
What's say kono koe kareru sono hi made
Korogari tsudzukeru another day
Shuppotsu shinkou kamase in o shindou kaitaku michi ippon yeah
Yagate toori ni hanasake soshite mirai ni mugete habatake
Genjitsu omoku nokkaru ga mezase chouten like a no culture
Saru ga saru ni shikanarenai oh
Jibun wa jibun ni shikanarenai yo
Asu o ki ni shite shita muku mae ni
Kyou no jibun no ki no muku mama ni
Saisei kyou wa chou kaisei nanimo nayami nankanaize

Omoku no shikakaru genjitsu ga
Ima no boku o semetateteru
Kantan ni wa ikanai na
Sonna koto kurai chouchi shiteru yo

Dare datte shippai wa suru nda
Hazukashii koto janai
Kono kizu o muda ni shinai de
Waratte arukereba ii
Takusan no koukai o matotte
Aji no aru hito ni naru sa
Kanashimi mo kaze ni kaete
Tsuyoku susunde ikereba ii

(rap)
Sou shizuka na kuuki suikomi
Hiroki sora ni kao age tobikomi
Toki ni ame ga futtara hito yasumi
Jaa yukusaki wa kaze fuku mama ni
Takusan no matotteru koukai
Sono kizu o muda ni shicha shounai
Ude ni kunshou kizami ikoukai shougai
Sou kokkara ga show time

Rabu, 08 Mei 2013

Seminar Perempuan (Pers Release Perdana ku)


Hari ini, Rabu, 08 Mei 2013, aula Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali diguncangkan oleh Putri Rela Utami (Mahasiswa Fakultas Ekonomi) yang beperan sebagai pembawa acara dalam sebuah Seminar Perempuan yang bertemakan “Women the Nation Foundation.” Seminar ini  disuksesi oleh Presidium Mahasiswa Unimed bekerjasama dengan Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unimed yang mengundang lebih kurang 81 organisasi mahasiswa di dalam dan luar Universitas bersangkutan.

Seminar yang dihadiri sekitar dua ratusan perwakilan  mahasiswa ini resmi dibuka pada pukul 09.45 WIB dengan kata pembukaan langsung oleh Lias Ritonga (PRESMA Unimed) dan dilanjutkan dengan penampilan Pop Song oleh Himpunan Mahasiswa Islam komisariat Unimed. Penampilan ini sekaligus mengantarkan acara kepada puncaknya dengan mengundang seorang moderator diskusi panel kali ini. Moderator adalah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed yang dikenal dengan nama Tusilawati yang juga menjabat sebagai ketua bidang Pemberdayaan Perempuan Presidium Senat Mahasiswa Unimed.

Dr. Dhiyatul Hayati, S.Ag. sebagai panel pertama adalah seorang aktivis perempuan yang membawakan bahasan bertema “Perempuan Indonesia, Realita, dan Cita-cita.Beliau menekankan bahwa wanita  Indonesia haruslah menjadi wanita yang berdaya dan berbudaya. Panel ini juga dilengkapi oleh pemaparan ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unimed, yang membawakan diskusi bertajuk “Keprofesionalan Kerja Seorang Perempuan” yang kembali menegaskan bahwa kerja sebagai sebuah amanah haruslah penuh integritas, tanggung jawab, dan keprofesionalan. Banyaknya tanya jawab yang berlangsung dalam acara ini mengindikasikan bahwa seminar ini diminati oleh mahasiswa pada umumnya dan para peserta pada khususnya.

Pada 12.00 WIB jelang ditutupnya seminar perempuan tersebut, personil Barajaba yang berjumlah 6 orang berhasil memberikan kesan baik atas penampilan perkusinya yang kemudian resmi ditutup oleh pembawa acara dengan begitu menawan.

Hari ini para wanita seharusnya semakin mengerti tentang hakikatnya sebagai seorang pengemban amanah yang professional dan berbudaya dalam ranah publik.


*sc

Ini Harus Berakhir


Dan mata itu terbelalak
Tak!!
Peluru menyusur menerobos ubun ubun
Sekitar riuh berantakan
Anak-anak terisak
Mencari-cari, gelisah

Gemuruh itu memekakkan
Semua berlari ketakutan

Sampai kapan?
Sampai kapan perang ini, Ayah?
Lelah berlari menyelinap bersembunyi

Matahari pun kelam tak hangatkan lagi
Bulan bersembunyi dibalik awan
Lalu bintang berebut singgasana tak tampakkan diri
Maka aku? Kemana ku kan pergi?
Bersembunyi?
Mencari kedamaian perlindungan

Lihat mereka
Tenang tersenyum disana
Menunggu keadilan dari Sang Penguasa
Menunggu balasan untuk para penyemat kematian

Hentikan!
Hentikan ini!
Perang ini harus berhenti
Disini
Saat ini juga

Selasa, 07 Mei 2013

MALAM, Biasa sajaa..


Mereka bilang malam itu indah
Saat bertabur bintang
Bersinggasana bulan
Aku bilang, malam memang begitu

Mereka bilang malam itu menawan
Saat culumbus merendah
Cahaya menebar
Aku bilang, malam memang seperti itu

Mereka bilang malam itu hangat
Saat selimuti dunia
Sunyikan keramaian
Aku bilang, MALAM MEMANG BEGITU!

Aku bilang malam itu biasa saja
Tidak indah, tidak menawan, apalagi hangat
Mereka bilang aku keliru

Aku bilang yang indah itu hanya sepertiga malam
Saat kau cumbu dia dengan tahajjud mendalam
Menawannya ketika kau hanyut dalam keheningan padaNya
Dan hangatnya hanya ketika kau terbuai dipangkuan Sang Cinta


Nah, katamu?

Senin, 06 Mei 2013

NIKMAT SYUKUR ATAS KETERBATASAN

Bismillah...
Sungguh indah penampilan kala itu. 5 orang penari yang sejatinya memiliki ketidakmampuan dalam mendengar dan berbicara, bisa menggetarkan panggung itu... Yaa....para penari yang kulihat tampil pada Pagelaran Seni Islam (PSI) yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Unimed pada Senin, 06 Mei 2013 silam.

Pentas remang-remang itu berhasil diwarnai oleh kuningnya baju mereka yang melenggak lenggok memperagakan sebuah tarian. Indah dengan gemulainya tangan, anggukan kepala, dan hormatnya salam. 



Begitu piawai mengikuti seorang dalang yang berdiri tepat di barisan para penonton. Seorang dalang yang menjadi salah satu kunci sukses tarian mereka. Tentu saja! Mereka yang sejatinya tidak dapat mendengarkan dentuman musik yang begitu kuat merasuk telinga haruslah melihat dalang itu.



Lihatlah... Dalang itu hanyalah salah satu dari penonggak kesuksesan itu. Karena sejatinya semangat merekalah yang menjadikan mereka begitu besar dipanggung itu. Hanya syukur nikmat mereka kepada "dalang sebenarnya" -lah yang mengubah segala keterbatasan menjadi sebuah peluang untuk percaya diri berada ditengah-tengah para manusia sempurna.


Kala itu aku belajar bahwa kesempurnaan bukanlah segalanya. Banyak ku lihat orang sempurna yang tidak pandai menari seperti mereka. Bahkan untuk naik ke pentas dan berbicara sepatah kata saja takutnya bukan kepalang. Belum lagi hambatan-hambatan lain yang membuat orang-orang sempurna itu semakin kecil saja didunia ini.

Kesombongan akan kesempurnaan itu membuat kita seolah menjadi pemilik sejati raga ini. Ketidaksadaran atas segala pinjaman dari Allah yang sedang kita gunakan membuat syukur itu jauh dari hati. Begitu percaya dirinya kita memanfaatkan diri ini untuk sebuah hal yang mungkin sama sekali tidak bermanfaat. Belum lagi kelalaian kita dalam menjaganya. Begitu mudah terserang penyakit dan enggan untuk mengobatinya.

Begitu indah setiap suara yang kita dengar melalui telinga ini tidak pernah menjadi begitu berharga ketika yang didengar hanyalah musik-musik jahiliyah yang bahkan mengeraskan hati kita. Bukan malah mendengar murotal Qur'an yang dapat meneduhkan telinga dalam tenggernya.

Begitu cakap mulut ini dapat berbicara semua kata dengan seenaknya. Bahkan perkataan menyakitkan sering kita lontarkan dengan sikap biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Bukan malah membaca Al'Qur'an, melantunkan firmanNya yang kita lakukan.

Aaah.... begitu jahil diri ini mengingat segala kelalaian yang sudah dilakukan. Sayangnya waktu itu bukanlah barang dagangan yang bisa ditukar bahkan dikembalikan sesuka hati. Begitulah kata bijak memperingatkanku bahwa waktu itu adalah pedang. Ia bisa saja menyayatmu seketika.


Semoga kisah di atas membuat kita belajar banyak mengenai kesyukuran akan keterbatasan. Tidak lantas mengeluh karena hanya tertusuk duri. Semoga muhasabah menjadi senjata utama kita dalam memperbaiki diri, perbaiki hati, perbaiki iman.

Jadilah dalang bagi dirimu sendiri, dan unggulkan "Dalang hidupmu" dalam setiap perkara.


Thank you for you all that inspirate us.


Wassalam..

JILBABMU, Bukan Sembarang Trend!


Seni adalah sebuah karya yang akan selalu berkembang mengikuti zaman. Tidak akan pernah salah sebuah seni ketika seni itu sendiri akan disenangi oleh orang banyak bahkan menjadi patokan orang dalam bergaya. Fashion adalah satu bentuk seni yang saat ini sedang berkembang pesat dan sangat bervariasi modelnya. Bentuk-bentuk unik yang dihasilkan dari pekerja seni ini pun sudah merambah ke dunia per-jilbab-an.

Hasil karya indah inipun banyak yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah dari dahulu ada dalam kitab suci al-Qur’an. Bukan menyalahkan para pekerja seni tersebut, hanya saja mengecewakan kelalaian mereka yang sudah menggeser sedikit demi sedikit aturan itu. Penemuan itupun akan diartikan sebagai ghowzul fikri  bagi para pecinta dakwah. Terang saja, orang yang dianggap memudarkan ajaran agama Islam akan dianggap sebagai pihak yang ingin menghancurkan peradaban Islam di dunia ini.

Bermacam-macam model jilbab yang saat ini membanjiri pasar menjadi sangat disayangkan ketika para konsumennya juga tidak bijak dalam menggunakannya. Para konsumen yang tidak mengerti akan aturan sebenarnya dalam penggunaan jilbab itu sendiri akan merasa nyaman dengan yang mereka kenakan. Terlebih lagi mereka akan merasa menjadi wanita yang paling up to date dizamannya. Mereka akan merasa bangga ketika berpergian kemanapun karena menggunakan model jilbab terbaik dalam dunia fashion.

Jujur, tidak akan pernah diri ini menyalahkan kawan muslimah yang sudah berjilbab namun belum sempurna sesuai aturan. Bagi diri ini, itu lebih baik dari tidak sama sekali. Masih lebih baik ketika kamu memakai jeans ketat panjang dari pada memakai hot pens yang begitu terbuka. Tidak masalah pula ketika memakai kerudung yang bergaya ala modis dari pada membukanya sama sekali. Bener, itu akan lebih baik dimataku dari tidak sama sekali. Nah, bagaimana dimata Allah?

Alangkah lebih baiknya jika penggunaan itu bener-bener kita laksanakan sesuai syariatNya. Bukankah Allah yang menciptakan kita dan punya andil penuh terhadap diri kita? Lalu kenapa masih enggan berbuat sesuai perintahNya? Jawabannya adalah kita sudah terlena akan nikmat semu duniawi. Begitu piawai syaitan membungkus kehidupan kita sehingga tak tampak lagi oleh kita mana yang baik dan yang buruk itu. Terlalu sombong dengan kecantikan yang dimiliki sehingga enggan menutupnya juga merupakan faktor terbesar untuk memenuhi perintahNya. Merasa belum pantas dengan jilbab syar’i karena menganggap kelakuan yang masih buruk juga sering dibuat menjadi embel-embel keengganan berjilbab sesuai perintah.

Ingat kembali firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi:
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Dari ayat di atas, jelaslah sudah bahwa para wanita Islam mempunyai kewajiban untuk menjaga dirinya dan memperjelas identitasnya dengan menggunakan jilbab. Jilbab bukan sembarang jilbab apalagi dipakai hanya untuk sebuah trend belaka. Jilbab yang dimaksud memiliki aturan syar’i yang harus dipenuhi. Tidak boleh tipis sehingga membayang-bayang ke dalam isi yang ditutupi, tidak boleh ketat sehingga menunjukkan bentuknya, dan haruslah menutupi semua aurat.

Kita harusnya mengetahui dan merasakan bahwa Allah adalah pemaksa. Bagaimana tidak! Allah telah membuat aturan dan ganjaran ketika aturan itu dilanggar. Artinya, Allah memaksa kita untuk melakukan aturan itu bagaimanapun sulitnya kita memenuhinya. Dan sadari pula kalau Allah punya lautan maaf yang tak terhingga buat pertaubatan kita.

So girls, sekarang kita sudah sama-sama memiliki ilmu tentang jilbab yang syar’i itu. Ketahuilah bahwa dosa orang yang mengetahui dan ia melanggar itu selalu lebih besar dari orang yang tidak mengetahui. Sekarang, sudah saatnya kita memulai per-hijrah-an ini dengan setulus-tulus niat karena Allah. Tepislah semua hal yang bisa mengurung niatmu hanya dengan satu harapan bijak yaitu ingin ridhoNya dan mendapat syurgaNya.

Jangan menunda-nunda pengerjaan niat itu ketika ia sudah terbersit dalam benakmu larena waktu itu hanya milik Allah. Nyawa itupun sepenuhnya dalam genggaman Allah. Maka jangan merasa sebagai penguasa waktu yang bisa mengulur semua hal di hidupmu. Karena sekejap saja Allah dapat merampas itu semua dari dirimu. Segeralah melakukannya sebelum waktumu terenggut kematian.

Ketika malu itu membuncah karena merasa diri masih begitu hina dengan jilbab syar’i ini, maka ingatlah dan tekankanlah dalam diri bahwa justru engkau menggunakan jilbab itu untuk menjadi lebih baik, memperbaiki diri, dan menjadi muslimah yang sebagaimana mestinya. Perubahan itu akan terus kau rasakan sampai akhirnya kau akan merasakan kenikmatan sesungguhnya.

Selamat berproses buat para muslimah yang ku banggakan. Selamat meraih ridhoNya dan bersama-sama berkumpul di syurgaNya kelak. Salam cinta buat semua perjuangan berat yang kita rasakan, para muslimah! Tetaplah tegar!



Allahu’alam.
Wassalam..

Tembusan: pkkammiunimedallahuakbar.blogspot.com

Kamis, 02 Mei 2013

Muhammad Al-Fatih

Bismillah...
Ini adalah hasil tulisan dari saudara Ela Mentari, 2 hari setelah Ela, Apryta, dan saya membedah tokoh itu di facebook.. Menurut kesepakatan, tulisan ini akan diolah kembali oleh Apryta dan saya..
Maka, ini adalah tulisan murni dari Ela Mentari.
Chech this out.. ^__^

Usia muda berprestasi, tangguh luar biasa, seorang pemimpin lagi bangsawan. Hmm… sungguh sosok yang luar biasa. Dalam usia yang masih begitu muda yaitu 21 tahun, ia sudah mampu untuk meruntuhkan konstantinopel yang selama berpuluh-puluh bahkan beratus tahun orang mencoba untuk merebutnya dari tangan orang-orang romawi. Biasa beliau sering di sebut dengan Muhammad Al Fatih. Nah, sekarang apa coba yang sudah kita lakukan diusia 21 tahun sehingga nama kita dicatat di untaian sejarah?

Masih banyak kelebihan beliau. selain menakhlukan konstantinopel, beliau juga ahli dalam bidang sains, ketntaraan, matematika & menguasai 7 bahasa yaitu Bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia dan Israil. Beliau tidak pernah meninggalkan Shalat fardhu, Shalat Sunat Rawatib dan Shalat Tahajjud sejak baligh. Beliau wafat pada 3 Mei 1481 kerana sakit gout sewaktu dalam perjalanan jihad menuju pusat Imperium Romawi Barat di Roma, Italia. keren kan??

Kehebatan beliau dalam bidang ketentaraan sudah terbukti dengan strategi yang ia gunakan untuk meruntuhken konstantinopel. Ide yang ia gunakan saat itu memang benar-benar gila, karena beberapa usaha yang ia lakukan juga tidak berhasil untuk meruntuhkan tembok Byzantium. Dan hebatnya hanya mereka lakukan dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Dan disinilah mereka melancarkan ide gila itu yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki selat Golden Horn. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Sekian..
Wassalam..