Seni adalah
sebuah karya yang akan selalu berkembang mengikuti zaman. Tidak akan pernah
salah sebuah seni ketika seni itu sendiri akan disenangi oleh orang banyak bahkan
menjadi patokan orang dalam bergaya. Fashion
adalah satu bentuk seni yang saat ini sedang berkembang pesat dan sangat
bervariasi modelnya. Bentuk-bentuk unik yang dihasilkan dari pekerja seni ini
pun sudah merambah ke dunia per-jilbab-an.
Hasil karya indah inipun banyak yang
tidak sesuai dengan aturan yang sudah dari dahulu ada dalam kitab suci
al-Qur’an. Bukan menyalahkan para pekerja seni tersebut, hanya saja mengecewakan
kelalaian mereka yang sudah menggeser sedikit demi sedikit aturan itu. Penemuan
itupun akan diartikan sebagai ghowzul
fikri bagi para pecinta dakwah.
Terang saja, orang yang dianggap memudarkan ajaran agama Islam akan dianggap
sebagai pihak yang ingin menghancurkan peradaban Islam di dunia ini.
Bermacam-macam
model jilbab yang saat ini membanjiri pasar menjadi sangat disayangkan ketika
para konsumennya juga tidak bijak dalam menggunakannya. Para konsumen yang
tidak mengerti akan aturan sebenarnya dalam penggunaan jilbab itu sendiri akan
merasa nyaman dengan yang mereka kenakan. Terlebih lagi mereka akan merasa
menjadi wanita yang paling up to date
dizamannya. Mereka akan merasa bangga ketika berpergian kemanapun karena
menggunakan model jilbab terbaik dalam dunia fashion.
Jujur,
tidak akan pernah diri ini menyalahkan kawan muslimah yang sudah berjilbab
namun belum sempurna sesuai aturan. Bagi diri ini, itu lebih baik dari tidak
sama sekali. Masih lebih baik ketika kamu memakai jeans ketat panjang dari pada memakai hot pens yang begitu terbuka. Tidak masalah pula ketika memakai
kerudung yang bergaya ala modis dari pada membukanya sama sekali. Bener, itu
akan lebih baik dimataku dari tidak sama sekali. Nah, bagaimana dimata Allah?
Alangkah
lebih baiknya jika penggunaan itu bener-bener kita laksanakan sesuai
syariatNya. Bukankah Allah yang menciptakan kita dan punya andil penuh terhadap
diri kita? Lalu kenapa masih enggan berbuat sesuai perintahNya? Jawabannya
adalah kita sudah terlena akan nikmat semu duniawi. Begitu piawai syaitan
membungkus kehidupan kita sehingga tak tampak lagi oleh kita mana yang baik dan
yang buruk itu. Terlalu sombong dengan kecantikan yang dimiliki sehingga enggan
menutupnya juga merupakan faktor terbesar untuk memenuhi perintahNya. Merasa
belum pantas dengan jilbab syar’i karena menganggap kelakuan yang masih buruk
juga sering dibuat menjadi embel-embel keengganan berjilbab sesuai perintah.
Ingat
kembali firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi:
“Wahai Nabi!
Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak
diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Dari ayat di atas, jelaslah sudah
bahwa para wanita Islam mempunyai kewajiban untuk menjaga dirinya dan memperjelas
identitasnya dengan menggunakan jilbab. Jilbab bukan sembarang jilbab apalagi
dipakai hanya untuk sebuah trend belaka. Jilbab yang dimaksud memiliki aturan
syar’i yang harus dipenuhi. Tidak boleh tipis sehingga membayang-bayang ke
dalam isi yang ditutupi, tidak boleh ketat sehingga menunjukkan bentuknya, dan
haruslah menutupi semua aurat.
Kita
harusnya mengetahui dan merasakan bahwa Allah adalah pemaksa. Bagaimana tidak!
Allah telah membuat aturan dan ganjaran ketika aturan itu dilanggar. Artinya,
Allah memaksa kita untuk melakukan aturan itu bagaimanapun sulitnya kita
memenuhinya. Dan sadari pula kalau Allah punya lautan maaf yang tak terhingga
buat pertaubatan kita.
So
girls, sekarang kita sudah sama-sama memiliki ilmu tentang jilbab yang syar’i
itu. Ketahuilah bahwa dosa orang yang mengetahui dan ia melanggar itu selalu
lebih besar dari orang yang tidak mengetahui. Sekarang, sudah saatnya kita
memulai per-hijrah-an ini dengan setulus-tulus niat karena Allah. Tepislah
semua hal yang bisa mengurung niatmu hanya dengan satu harapan bijak yaitu
ingin ridhoNya dan mendapat syurgaNya.
Jangan
menunda-nunda pengerjaan niat itu ketika ia sudah terbersit dalam benakmu larena
waktu itu hanya milik Allah. Nyawa itupun sepenuhnya dalam genggaman Allah.
Maka jangan merasa sebagai penguasa waktu yang bisa mengulur semua hal di
hidupmu. Karena sekejap saja Allah dapat merampas itu semua dari dirimu.
Segeralah melakukannya sebelum waktumu terenggut kematian.
Ketika
malu itu membuncah karena merasa diri masih begitu hina dengan jilbab syar’i
ini, maka ingatlah dan tekankanlah dalam diri bahwa justru engkau menggunakan
jilbab itu untuk menjadi lebih baik, memperbaiki diri, dan menjadi muslimah
yang sebagaimana mestinya. Perubahan itu akan terus kau rasakan sampai akhirnya
kau akan merasakan kenikmatan sesungguhnya.
Selamat
berproses buat para muslimah yang ku banggakan. Selamat meraih ridhoNya dan
bersama-sama berkumpul di syurgaNya kelak. Salam cinta buat semua perjuangan
berat yang kita rasakan, para muslimah! Tetaplah tegar!
Allahu’alam.
Wassalam..
Tembusan: pkkammiunimedallahuakbar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasiiih.. ^__^