Jumat, 27 Desember 2013

Songsong Semangat Dakwah!!

Bismillahirrohmanirrohim..

"Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tak begitu jauh, pastilah mereka mengikutimu; tetapi yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan nama Allah, "Jika kami sanggup, tentulah kami berangkat bersama-samamu." (At-Taubah: 42)

Ayat di atas merupakan teguran terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang pada Perang Tabuk dengan berbagai macam alasan yang sebenarnya tidak ada dalam kenyataan. Mari bercermin pada kondisi dakwah saat ini yang mengalami fenomena persis atau hampir sama dengan kejadian Perang Tabuk. Dengan banyak alasan seorang insan tidak mau bergabung dalam gerakan dakwah. Dengan berbagai alasan seorang aktivis dakwah membenarkan ketidak terlibatannya lagi dalam medan dakwah. Mulai dari alasan akademik, maisyah, sampai alasan kecewa yang kalau diteliti hanya merupakan masalah kecil yang bisa diselesaikan secara harmoni.

Kejadian ini berawal keitka kita memposisikan diri kita sebagai pohon yang mengikuti arah angin bertiup. Kemana arah angin, maka kesanalah ia condongnya. Tidak mampu berdiri diatas prinsip hidup yang tinggi. Hal ini membuat seorang kader hanya berorientasi kepada kerja-kerja yang akan menguntungkan dirinya. Jika kerja itu tidak menguntungkannya, maka ia bisa saja mundur teratur dan bahkan memusuhi dakwah itu sendiri.

Fenomena yang kerap terjadi saat ini adalah kesenangan kader pada jabatan dan popularitas. Tidak sedikit terlihat orientasi yang sedikit bergeser akibat sebuah jabatan yang menjanjikan. Atau mungkin ketika sudah mendapatkan kepopuleran nama, malah membuat dirinya berbeda. Sayang, ini terjadi dan melanda para kader dakwah diberbagai level pergerakan.

Fenomena lain adalah kecintaan terhadap dunia. Begitu banyak kita lihat teman-teman kita yang enggan bergabung dalam gerakan dakwah ini akibat anggapan akan beratnya jalan ini. Apalagi pada kenyataannya, kerap sekali para aktivis dakwah mendapat ujian yang tak selesai-selesai dalam hidupnya.

Kembali kita renungkan tentang azzam kita yang mengakar diawal keikutsertaan kita dalam jalan panjang ini. Sebuah pengakuan bahwa diri ini sudah kita jual kepadaNya untuk menegakkan panji-panji agama Islam demi berdiri kokohnya sistem Islam di dunia. Maka ikhlaskan lah kawan! Ikhlaslah bahwa waktu, pikiran, tenaga, bahkan jiwa kita akan disita oleh kerja-kerja berat demi cita-cita mulia. Banggalah menjadi pengusung dakwah yang akan menjadikan Islam sebagai cara berpikir, berprilaku, dan bermasyarakat kita.

Sadari pula bahwa gerakan dakwah yang diusung ini tidak akan berdiri tegak oleh perjuangan seorang saja. Dakwah membutuhkan kesatuan mujahid-mujahid yang siap bersama dalam suka maupun duka. Siap bersama dalam sehat maupun luka. Jangan sampai nila memecah persatuan.

Kembali songsong semangat dakwah, karena jalan kita masih panjang.
Untukmu rekan seperjuangan..
Salam cinta!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasiiih.. ^__^