Jumat, 10 Januari 2014

SUPER MOTIVASI

By: Supandi

Ini tentang pesan saya ke beberapa tim personil dakwah kampus sekitar 2 tahun yang lalu. Dan seminggu yang lalu pesan ini masih terarsip oleh seorang personil dan beliau kembali mengirimkannya ke saya.

Menurut saya masih relevan untuk di posting dalam bentuk message publik ke aktivis dakwah melalui facebook dengan sedikit editan...

"Tidak cukup hanya menjadi orang baik saja untuk berdakwah."


Berikut cara agar dakwah cepat menyentuh dan berkembang.

Pertama: Ruhiyah Melejit dan Konsisten (minimal kita punya standar ibadah sunnah, tilawah dan qiyamul lail yang gencar. Kalau yang wajib, tata cara sholat yang harus disempurnakan. Malamnya tambah lagi dengan penghayatan QL). Penjelasan singkatnya gini: Kalau kita mantap secara ruhiyah, ada fenomena bahwa pesona diri bertambah. Tindakan dan lisan kita, cepat menyentuh dengan objek dakwah. Gak dibuat2.

Kedua: Kita harus berpengaruh dikalangan objek dakwah. Ini bisa dibuat dengan cara memperbaiki kemauan kuat kita melakukan sesuatu. Ana ambil contoh mudah. Ana pernah mengalami manajemen kuliah yang hancur. Nah, kalau kita ngomongin kuliah dengan berbagai teori2 mantap tentang kuliah sukses dan bla-bla, tapi tak pernah dilihat sekliling kita, sampai kapanpun mereka ga bakal percaya kita bagus akademiknya. Gitu juga sebaliknya. Inilah implikasi dari: "bekerjalah kamu niscaya Allah dan.... melihat kamu."
Perintahnya bekerja. Bekerja sudah dlm bentuk tindakan. Sedang kemauan kuat itu akan jadi tindakan selama kita fokus terhadap pekerjaan kita, "dakwah." Titik fokus inilah yang buat kertas bisa terbakar oleh cermin. Gitu juga dengan dakwah. Kefokusan kita harus bisa membakar semangat objek dakwah. Ini namanya pengaruh. Gak ada pengaruh, kerjaan lamban. Biasa2 aja, padahal banyak lagi tugas dakwah.

Ketiga: Kapasitas bacaan dan kemampuan membaca situasi kekiniaan dakwah.
Untuk membaca, ini juga ada seninya. Bacalah situasi kekiniaan dakwah, amati. Pikirkan dengan keras, kenapa, kenapa, kenapa kondisinya gini? Lalu, lanjut dengan kesimpulan kita. Membaca buku dan cari yang kafa'ah tentang kesimpulan itu. Efeknya gini, kita sudah lebih dulu mengerti/mendeteksi tiap kondisi dakwah. Urusan selsai atau ga, masalahnya nanti dulu. Yang penting kita sudah tularkan kepada yang lain. Ini amal jama'i. Tapi, jangan nyantai2 aja, ga cari formulanya. Gawat nanti kalau dibiarkan.

Keempat: tingkatkan leadership ikhwan/akhwat. Ini juga ga kalah pentingnya. Alasannya gini, semakin kita bisa merangkul yang lain dengan beragam karakter, dakwah akan semakin dinamis. Tinggal ambil aja hikmah dari setiap karakter. Toh, hikmah milik kita umat Islam. Kalau potensinya semuanya ga tergali, gimana mau dinamis. Yang ada, jadi superman. Ini ga bgus.
Untuk leadership, dahulukan untuk mendengar dan hayati apa yg buat dia semangat. Langsung kuatkan..dan solidkan dengan kedekatan emosional.

Wallahu'alam.
Jazakumullah khairan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasiiih.. ^__^